Rabu, 23 Maret 2011

Mengimani Shirath Jembatan diatas Neraka

Acara : Kultum menjelang Ujiansekolah
Penyaji : Drs. H. Deden.S
Tempat : SMPN 6 Garut
Waktu : Senin, 21 Maret 2011

Pengertian Shirath
Secara Etimologi Bermakna Jalan Lurus yang terang, adapun menurut istilah yaitu jembatan yang terbentang di atas neraka jahanam yang akan dilewati semua oleh manusia ketika menuju surga.
 Para ulama berhujjah dengan firman Allah yang artinya,
“Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan”. (Maryam/19:71).
 Hadist,
“Kemudian didatangkan jembatan lalu dibentangkan diatasnya permukaan neraka jahanam. Kami (para sahabat) bertanya : Waha Rosulullah, bagaimana (bentuk) jembatan itu?, Jawab beliau,Licin(lagi) menggelincirkan. Diatasnya terdapat besi-besi pengait dan kawat berduri.....(Muttafaqun’alaih)
 Hadist,
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rosululloh telah bersabda,” Lalu diutuslah amanah dan rahim (tali persaudaraan) keduanya berdiri disamping kiri kanan shirath tersebut. Orang yang pertama seperti kilat,” aku bertanya:Dengan Bapak dan Ibuku (aku korbankan) demi engkau, adkah sesuatu seperti kilat?. Rosul menjawab”Tidakah kalian pernah melihat kilat sebagaimana ia lewat dalam sekejap mata, kemudian ada yang melewatinya seperti angin,kemudian seperti burung dan seperti kuda yang berlari kencang. Meraka berjalan sesuai dengan amalan mereka. Nabi Kalian waktu itu berdiri di atas shirath sambil berkata,” Ya ALLah selamatkanlah!selamatkanlah! sampai para hamba yang lemah amalannya, sehingga datang seseorang lalu ia tidak bisa melewatikecuali dengan merangkak,”. Beliau menuturkan(lagi): Pada kedua sisi shirath terdapat besi pengait yang bergantungan untuk menyambar siapa saja yang diperintahkan untuk disembah, maka ada yang terpeleset namun selamat dan ada pula yang terjungkir ke dalam neraka.”
 Hadist
“dan bentangkanlah shirath di atas permukaan neraka jahanam, maka aku dan umatku menjadi orang yang pertama kali melewatinya. dan tiada yang berbicara pada saat itu kecuali para rosul. Dan doa para rosul saat itu:” Ya Allah, selamatkanlah,selamatkanlah…diantara mereka ada yang tertinggal dengan sebab amalnya dan diantara mereka ada yang mendapatkan balasan sampai ia selamat”. (HR.Muslim).
 Firman Alloh
“Pada hari itu, engkau melihat orang-orang mukmin, cahaya mereka menerangi dari hadapan dan kanan mereka(QS.Al-Hadid/57:12)
Read More... Mengimani Shirath Jembatan diatas Neraka Read More..

Kamis, 17 Maret 2011

MUHAMMAD RASULULLAH ( Sebuah Renungan Untuk Mengukur Sejauhmana Cinta Kita Pada Sang Nabiyullah saw )

Acara : IRMATA
Penyaji : Wildan KUrniawan , S.Ag
Tempat : SMPN 6 Garut
Waktu : Senin, 07 Pebruari 2011, 12.30 s.d selesai

Nabi Muhammad saw menrupakan sosok yang tentu saja tidak asing lagi bagi kita sebagai ummat islam. Seluruh karakter kepribadian dan tingkah lakunya pun dengan gamlang telah termaktub sangat jelas dalam berbagai hadits dan riwayat. Namun, bisa jadi ketidakasingan itu justru membuat kita menganggap nabi Muhammad sebagai sosok manusia yang biasa – biasa saja, tidak memiliki kelebihan dari manusia lainnya. Atau kalaupun kita menganggap nabi muhammd sebagai sebagai sosok yang luar biasa, keluarbiasaan itu kembali menjadi sesuatu yang biasa-biasa juga karena kisah atau ceritanya sudah terlalu sering kita dengar.
Begitulah sosok nabi Muhammad, akhirnya kembali kepada kita masing-masing bagaimana menempatkan dan memposisikan nabi Muhammad dalam hati dan pikiran kita. Kalau kita menganggap beliau hebat, menganggapnya idola, jadikanlah hal itu benar-benar meresap dalam pikiran, hati, dan raga, bukan sebatas lisan dan pengakuan.
Apabila kita sudah sampai pad titik kecintaan dan kepahaman yang sebenarnya, barangkali kitapun akan sepakat atas ungkapan Emha Ainun Najib dalam salah satu puisinya berikut ini :

Muhammadkan hamba yaa robbi
Di setiap tarikan nafas dan langkah kaki
Tak ada dambaan yang lebih sempurna lagi
Di ufuk jauh kerinduan hamba Muhammad berdri
Muhammadkan hamba yaa robbi
Hamba yang hina dina
Seperti siang malam-Mu yang patuh dan setia
Seperti bumi dan matahari yang bekerja sama
Menjalankan tugasnya dengan terpelihara

Rasulullah saw, adalah gudangnya sifat-sifat mulia sehingga kesempurnaan beliau sulit dicari bandinganya.
Read More... MUHAMMAD RASULULLAH ( Sebuah Renungan Untuk Mengukur Sejauhmana Cinta Kita Pada Sang Nabiyullah saw ) Read More..

Sabtu, 12 Maret 2011

BELAJAR DARI LUKMANUL HAKIM

Acara : IRMATA
Penyaji : Ustadzah Hj. Ida. Widaningsih , S.Ag
Tempat : SMPN 6 Garut
Waktu : Senin, 31 Januari 2011, 12.30 s.d selesai

“Hendaknya takut kepada orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap kesejarteraannya ( QS. An Nisa : 9 ) “

Ayat tersebut menyampaikan pesan yang sangat jelas kepada kita tentang kemungkinan terlahirnya generasi lemah ( dzuriyyat Dhaifan ). Adakah rasa takut ketika keturunan kita menjadi keturunan yang menyiksa batin kita?
Adakah rasa takut yang mnyelusup kedalam nurani ketika keturunan kita tidak berbuat apa-apa saat kita berbaring sakit, sedangkan ia hanya gapleh dan tidak mampu mendo’akan kita?
Renungkanlah cerita nyata yang pernah terjadi berikut ini :
Seorang ibu berbaring sakit karena stroke, ia dirawat di rumah sakit swasta di kamar rumah sakit itu hanya ada dua pasien, ibu yang terserang stroke, dan satunya seorang bapak yang yang penyakit diabetnya akut, salah seorang anak dari ibu yang stroke itu datang menjenguknya, ia merawat dan menjaganya hingga malam hari, untuk menghibur hati ibundanya, sang anak membacakan al qur’an, suaranya syahdu dan menggema ke seluruh ruangan.
Sang ibu merasa senang dan tenang hatinya, wajahnya sumringah, senyumnya mengembang, keyakinan hatinya tumbuh dan terpancar jelas dari wajahnya.
Tiba-tiba, ada seorang ibu yang mendekati anak yang sedang membaca al qur’an tadi, ia berkata lirih : “ nak ! ibu minta tolong supaya bacaan al qur’annya sedikit dikeraskan, suamiku yang sedang berbaring sakit ingin mendengarkannya.
Baik bu, kalau ibu dan bapak tidak merasa terganggu, saya akan membacakannya sedikit keras. Terima kasih nak, jawab si ibu tadi, oh.. iya maaf bu, apakah ibu tidak memiliki anak ? Tanya si anak pembaca al qur’an.
Sebelum menjawab mata si ibu meneteskan air mata, ia menangsi dan berkata : beberapa orang yang sedang duduk di luar itu adalah anak-anaku, jawabnya, sambil menunjuk kepada sekelompok anak muda yang sedang bermain gapleh.
Masya Allah ! sekelompok anak muda yang sedang asyik main gapleh sementara ayahnya sedang berjuang dengan penyakitnya! Menjadi contoh nyata bahwa anak sholeh pasti peduli kepada kedua orang tuanya. Anak sholeh tentu berbeda dengan anak atau generasi yang buruk.
Maka, datanglah sesudah mereka, generasi yang buruk yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya ( QS. Maryam : 59 )
Apa yang dinyatakan oleh Allah itu, belakangan ini semakin banyak jumlah generasi yang menjadi generasi buruk. Di sisi lain, Allah mengingatkan bahwa setiap anak bisa menjadi musuh bagi kedua orang tuanya, namun disisi lain, Allah swt juga memberi solusi praktis untuk mencegahnya dengan melindungi diri dan keluarga dari adzab neraka, caranya ? belajarlah pada konsep pendidikan yang dilakukan oleh Lukmanul Hakim !
Read More... BELAJAR DARI LUKMANUL HAKIM Read More..

Kamis, 10 Maret 2011

MENCEGAH GENERASI BURUK

Acara : IRMATA
Penyaji : Ustadzah Hj. Ida. Widaningsih , S.Ag
Tempat : SMPN 6 Garut
Waktu : Senin, 17 Januari 2011, 12.30 s.d selesai

Bagi orang yang masih memiliki nurani , perkembangan kemaksiatan dari hari ke hari yang dilakukan oleh para remaja, khususnya, belakang ini semakin memprihatinkan, dengan beragam bentuknya, kemaksiatan itu sudah semakin melewati batas normal. Kemaksiatan yang dalam bahasa agama menjadi bagian dari tindakan dosa itu member andil bagi berbagi musibah yang terjadi belakangan, mengapa ?
Allah swt sudah sangat sering member peringatan melalui firman-Nya bahwa Dia pasti menurunkan peringatan-Nya dalam bentuk musibah atau sesuatu yang tidak menyenangkan kepada Aa’bid, manusia pendosa. Sebaliknya, kedua tangan-Nya tetap selalu terbuka bagi para pendosa yang segera bertobat kepada-Nya.
Rasulullah saw bersabda : sesungguhnya Allah membentangkan tangan-Nya pada malam hari untuk menerima tobat para pelaku kesalahan pada siang hari, dan Dia membentangkan tangan-Nya pada siang hari untuk menerima tobat pelaku kesalahan pada malam hari sebelum matahri terbit dari arah barat.
Azab yang akan ditimpakan oleh-Nya tidak mengenal batas wilayah, etnis atau komunitas. Azab itu bisa mengenai siapapun, bahkan sekelompok orang yang dianggap taqwa sekalipun. Itulah sebabnya, Allah mengingatkan bahwa takutlah kepada fitnah atau azab yang tidak hanya menimpa orang-orang dzalim diantara kalian.
Peringatan “ takutlah” ini agar menunjukan agar mencari jalan untuk mencegah datangnya adzab itu. Dalam hal ini, setiap orang tua pun diajak, dihimbau dan diseur untuk melindungi diri dan keluarganya dari adzab dunia dan akhirat.
Pendidikan agama merupakan salah satu jalanya.
Read More... MENCEGAH GENERASI BURUK Read More..
Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template