Acara : Irmata
Penyaji : Ustad Wldan Kurniawan S,Ag
Tempat : SMPN 6 Garut
Waktu : 29 Nopember 2010, 12.30 s.d selesai
Firman Alloh dalam Al Qur’an:
فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا
قَدْأَفْلَحَ مَن زَكَّاهَا
وَقَدْ خَابَ مَن دَسَّاهَا
8. Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
9. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,
10. dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. QUR’AN SURAT ASY-SYAMS AYAT 8 – 10
Setiap manusia dalam dirinya mempunyai dua potensi,pertama al bu’dul malakuti, kedua al bu’dul bahumi. al bu’dul malakuti ( kekuatan malaikat ) adalah kekuatan yang mengarahkan manusia untuk selalu menuju kesucian diri, selalu merasa rindu ingin dekat dengan Allah swt. Senang bila bisa membantu orang lain, ingin selalu berbuat kebaikan, peka terhadap penderitaan orang lain, mudah simpati dan empati terhadap perasaan orang lain. Dengan kata lain kekuatan malakuti ini adalah potensi dari sisi kebaikan manusia. Sementara al bu’dul bahumi ( Kekuatan binatang ) adalah kekuatan yang selalu mengarahkan manusia untuk berbuat keburukan, hatinya keras dan tidak mau peduli terhadap penderitaan orang lain, mengajak manusia untuk selalu iri dan dendam terhadap orang lain. Dengan kata lain kekuatan kebinatangan ini adalah sisi keburukan dari dalam diri manusia.
Kekuatan malaikat akan membawa manusia dekat dengan Allah dan jauh dari setan, sementara kekuatan kebinatangan akan membawa manusia dekat dengan setan dan jauh dari Allah.
Setan sebenarnya tidak memiliki kekuatan dan daya untuk mengajak manusia ke jalan yang sesat, kecuali jika manusia membuka lebar-lebar pintu kebinatangan dalam dirinya, maka setan akan dengan mudah memanfaatkan potensi itu untuk mengarahkan manusia kepada hal-hal yang buruk.
Dua kekuatan ini akan selalu berperang “memperebutkan diri kita”, inilah yang kemudian disebut dengan perang agung perang yang besar atau dalam istilah agama disebut JIHADUL AKBAR, perang melawan musuh yang ada didalam diri kita sendiri yang ingin membuat kita jauh dari Allah.
Bila kita berhasil melawan musuh yang ada didalam diri kita, kita akan mempunyai hati yang bersih, dan hati yang bersih adalah hati yang dinanti oleh Allah disuatu hari ketika Allah tidak melihat harta maupun anak keturunan, kecuali yang datang padanya dengan hati yang bersih.
Sebaliknya, bila kita kalah dalam memerangi musuh yang ada dalam diri kita sendiri, kita akan musnah binasa, jatuh dalam kehinaan serta tak ada tempat bagi diri kecuali tempat yang sangat buruk yaitu neraka jahim.
Oleh karena itu, Allah dengan sangat lembut mengingatkan kita dalam salah satu firman-Nya : “Sesungguhnya Allah telah mengilhamkan dalam diri manusia potensi keburukan dan potensi kebaikan, sungguh bahagia orang yang selalu membersihkan dirinya, dan sungguh merugi orang yang selalu mengotorinya”. ( QS, Asy-SYams : 8-10 )
Rabu, 08 Desember 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar