Acara : IRMATA
Penyaji : Ustadzah Nurul , S.Ag
Tempat : SMPN 6 Garut
Waktu : 22 November 2010, 12.30 s.d selesai
Kisah cinta selalu diangkat dimanapun ,kapanpun, setiap waktu, setiap orang karena kisah cinta memang tak pernah ada habis-habisnya mulai dari kisah cintanya Nabi Adam dengan Siti Hawa, romeo dan Julia , zaenudin dan hayat,i hingga ariel peterpan dan luna maya.
Sebetulnya apa itu Cinta? Tak ada rumusan yang jelas tentang definisi cinta, bahkan pakar tatabahasapun berbeda-beda mendefinisikan kata cinta sesuai dengan versinya masing-masing.Mengapa begitu ? jawabanya karena perasaan cinta begitu unik, begitu halus hingga sulit didefinisikan dengan untaian kata-kata. Tapi yang jelas cinta hanya dapat dirasakan dalam emosi jiwa masing-masing orang.
Dampak dari cinta bisa baik bisa buruk.Ada orang yang melesat energy positipnya ketika berhadapan dengan cinta dan ada pula yang malah terpuruk karena beban cinta.Misalnya kasus seorang siswi Sekolah Menengah Atas sebut saja Bunga yang sedang mencintai kakak kelasnya yang bernama Andika.Orang tua Bunga begitu gelisah melihat perubahan drastis yang dialami putrinya itu.Bagaimana tidak, putrinya yang tadinya periang tiba-tiba jadi pendiam, kerjanya melamun saja dan banyak mengurung diri di kamarnya.Prestasinya menurun drastis, malas mengerjakan PR sekolah hingga berulang kali ia dihukum karena kelalaiannya.Dan yang lebih parah lagi ibadahnya jadi malas.Lain lagi cerita Melati siswi kelas dua SMA yang mencintai dan menjalin hubungan cinta dengan teman laki-lakinya yang merupakan aktivis remaja masjid di sekolahnya.Perubahan terjadi padanya , dari yang berpenampilan tomboy, bicara cuek ceplas-ceplos berubah menjadi anggun, berjilbab rapih dan bicaranya lebih teratur. Begitulah kisah cinta …………
Cerita cinta sebagaimana yang dikisahkan di atas adalah refleksi dari cinta syahwati yang merupakan fitrah yang diberikan oleh Allah SWT kepada seluruh makhluk-makhluknya terutama manusia. Sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam Quran Surat Al. Imron ayat 14
“ Dijadikan indah dalam pandangan manusia kecintaan kepada apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak – anak, harta benda yang bertumpuk-tumpuk dalam bentuk emas, perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah lading. Itulah kesenangan dunia dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik “
Jika melihat Ayat di atas maka wajarlah jika perasaan cinta syahwati ini muncul dan berkembang dalam diri seseorang. Tak perlu panik atau takut menghadapinya karena memang sudah fitrahnya hadir dalam jiwa seseorang dan kelak akan ditindaklanjuti dengan cinta menuju gerbang pernikahan yang lebih suci yaitu cinta suami istri.
Sebelum terikat pernikahan seseorang harus melihat rambu – rambu agama dalam menyiasati cinta syahwati ini agar tidak terjerumus dalam maksiat dan dosa. Rambu-rambunya adalah sebagai berikut :
1. Mencintai dengan sewajarnya
“ Cintailah kekasihmu sewajarnya karena boleh jadi suatu saat dia akan jadi musuhmu dan bencilah musuhmu sewajarnya karena boleh jadi suatu saat dia akan menjadi kekasihmu”. ( HR. At Tirmidzi )
2. Mencintai dan membenci karena Allah SWT.
Cintai perbuatan – perbuatan yang dicintai oleh Allah dan membenci perbuatan perbuatan yang dibenci oleh Allah SWT.
Ketika dua orang manusia berlawanan jenis saling mencintai maka jangan lepas dari aturan – aturan yang dibenarkan oleh syariat islam.
3. Menjaga Pandangan
‘ Katakanlah kepada laki – laki yang beriman , agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh Allah maha Mengetahui apa yang mereka perbuat “
4. Tidak membicarakan hal – hal yang menjurus pada kemaksiatan.
“Tidak ada kebaikan dari banyak pembicaraan rahasia mereka, kecuali pembicaraan rahasia dari orang yang menyuruh orang bersedekah, atau berbuat kebaikan, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Barang siapa berbuat demikian karena mencari keridlaan Allah, maka kelak Kami akan memberinya pahala yang besar”.
5. Hindari Berkhalwat ( Berdua- duaan )
6. Hindari sentuhan Fisik
“ Sesungguhnya aku tidak pernah bersalaman dengan wanita bukan muhrimku “. ( HR. Bukhari )
Rasulullah SAW tidak pernah bersalaman dengan wanita yang bukan muhrimnya apalagi lebih dari itu. Kita sebagai umatnya patut mengambil uswah dari segala sikap dan perbuatan Rasulullah SAW.
7. Menjaga Auratnya masing – masing.
“ Wahai Nabi ! katakanlah kepada istri – istrimu, anak –anakmu dan istri – istri orang mu’min,hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang”( QS. Al Ahzab : 59 )
Demikianlah rambu – rambu yang harus diperhatikan oleh seseorang yang sedang terkena wabah cinta antar lawan jenis.semoga dapat menjadi tausiah yang baik.
Read More... CINTA
Read More..
Penyaji : Ustadzah Nurul , S.Ag
Tempat : SMPN 6 Garut
Waktu : 22 November 2010, 12.30 s.d selesai
Kisah cinta selalu diangkat dimanapun ,kapanpun, setiap waktu, setiap orang karena kisah cinta memang tak pernah ada habis-habisnya mulai dari kisah cintanya Nabi Adam dengan Siti Hawa, romeo dan Julia , zaenudin dan hayat,i hingga ariel peterpan dan luna maya.
Sebetulnya apa itu Cinta? Tak ada rumusan yang jelas tentang definisi cinta, bahkan pakar tatabahasapun berbeda-beda mendefinisikan kata cinta sesuai dengan versinya masing-masing.Mengapa begitu ? jawabanya karena perasaan cinta begitu unik, begitu halus hingga sulit didefinisikan dengan untaian kata-kata. Tapi yang jelas cinta hanya dapat dirasakan dalam emosi jiwa masing-masing orang.
Dampak dari cinta bisa baik bisa buruk.Ada orang yang melesat energy positipnya ketika berhadapan dengan cinta dan ada pula yang malah terpuruk karena beban cinta.Misalnya kasus seorang siswi Sekolah Menengah Atas sebut saja Bunga yang sedang mencintai kakak kelasnya yang bernama Andika.Orang tua Bunga begitu gelisah melihat perubahan drastis yang dialami putrinya itu.Bagaimana tidak, putrinya yang tadinya periang tiba-tiba jadi pendiam, kerjanya melamun saja dan banyak mengurung diri di kamarnya.Prestasinya menurun drastis, malas mengerjakan PR sekolah hingga berulang kali ia dihukum karena kelalaiannya.Dan yang lebih parah lagi ibadahnya jadi malas.Lain lagi cerita Melati siswi kelas dua SMA yang mencintai dan menjalin hubungan cinta dengan teman laki-lakinya yang merupakan aktivis remaja masjid di sekolahnya.Perubahan terjadi padanya , dari yang berpenampilan tomboy, bicara cuek ceplas-ceplos berubah menjadi anggun, berjilbab rapih dan bicaranya lebih teratur. Begitulah kisah cinta …………
Cerita cinta sebagaimana yang dikisahkan di atas adalah refleksi dari cinta syahwati yang merupakan fitrah yang diberikan oleh Allah SWT kepada seluruh makhluk-makhluknya terutama manusia. Sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam Quran Surat Al. Imron ayat 14
“ Dijadikan indah dalam pandangan manusia kecintaan kepada apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak – anak, harta benda yang bertumpuk-tumpuk dalam bentuk emas, perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah lading. Itulah kesenangan dunia dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik “
Jika melihat Ayat di atas maka wajarlah jika perasaan cinta syahwati ini muncul dan berkembang dalam diri seseorang. Tak perlu panik atau takut menghadapinya karena memang sudah fitrahnya hadir dalam jiwa seseorang dan kelak akan ditindaklanjuti dengan cinta menuju gerbang pernikahan yang lebih suci yaitu cinta suami istri.
Sebelum terikat pernikahan seseorang harus melihat rambu – rambu agama dalam menyiasati cinta syahwati ini agar tidak terjerumus dalam maksiat dan dosa. Rambu-rambunya adalah sebagai berikut :
1. Mencintai dengan sewajarnya
“ Cintailah kekasihmu sewajarnya karena boleh jadi suatu saat dia akan jadi musuhmu dan bencilah musuhmu sewajarnya karena boleh jadi suatu saat dia akan menjadi kekasihmu”. ( HR. At Tirmidzi )
2. Mencintai dan membenci karena Allah SWT.
Cintai perbuatan – perbuatan yang dicintai oleh Allah dan membenci perbuatan perbuatan yang dibenci oleh Allah SWT.
Ketika dua orang manusia berlawanan jenis saling mencintai maka jangan lepas dari aturan – aturan yang dibenarkan oleh syariat islam.
3. Menjaga Pandangan
‘ Katakanlah kepada laki – laki yang beriman , agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh Allah maha Mengetahui apa yang mereka perbuat “
4. Tidak membicarakan hal – hal yang menjurus pada kemaksiatan.
“Tidak ada kebaikan dari banyak pembicaraan rahasia mereka, kecuali pembicaraan rahasia dari orang yang menyuruh orang bersedekah, atau berbuat kebaikan, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Barang siapa berbuat demikian karena mencari keridlaan Allah, maka kelak Kami akan memberinya pahala yang besar”.
5. Hindari Berkhalwat ( Berdua- duaan )
6. Hindari sentuhan Fisik
“ Sesungguhnya aku tidak pernah bersalaman dengan wanita bukan muhrimku “. ( HR. Bukhari )
Rasulullah SAW tidak pernah bersalaman dengan wanita yang bukan muhrimnya apalagi lebih dari itu. Kita sebagai umatnya patut mengambil uswah dari segala sikap dan perbuatan Rasulullah SAW.
7. Menjaga Auratnya masing – masing.
“ Wahai Nabi ! katakanlah kepada istri – istrimu, anak –anakmu dan istri – istri orang mu’min,hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang”( QS. Al Ahzab : 59 )
Demikianlah rambu – rambu yang harus diperhatikan oleh seseorang yang sedang terkena wabah cinta antar lawan jenis.semoga dapat menjadi tausiah yang baik.